Menatap butir-butir air hujan di jendela
Sorotan lampu di jalan mengejek kesendirianku
Kulipat tanganku sampil terpaku
Air mataku jatuh membasahi bumi
Semakin dingin dan semakin larut aku dalam sepi
Melintas bayangmu dalam benakku
Mengepal erat kedua tanganku
Terdiam aku memeluk diri
Berusaha menahan rindu
Waktu terus berganti
Bayangmu telah berlalau
Kering air mataku seiring hujan mereda
Aku masih terpaku
Selembar daun gugur melayang
Teringat kembali aku padamu
Berderai lagi air mataku
Tetesan setelah tetesan air mataku
Menetes lagi dan lagi
Engkau benar-benar telah pergi
Tinggal hariku yang kini menjadi sunyi
1 komentar:
huhuhu puisinya sedih banget..!!
Posting Komentar